SUMBAR, LIPO - Mudik menjadi kebiasaan yang tak melekat bagi masyarakat Indonesia dalam merayakan hari raya Idul Fitri, termasuk di kalangan masyarakat Riau. Banyak yang memilih berbagai daerah sebagai tujuan mudik, seperti Sumatera Utara, Jawa, dan Sumatera Barat (Sumbar).
Bagi masyarakat Riau yang tengah menjalankan tradisi mudik ke Sumbar, ataupun yang sedang menghabiskan liburan di Nagari Minang, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai perjalanan balik menuju Riau.
Sistem One Way 11-15 April
Dalam upaya mengatasi kemacetan di jalur arus mudik dan balik, penerapan sistem One Way kembali menjadi perhatian. Sistem ini telah terbukti efektif dalam mengatur aliran lalu lintas dengan lebih efisien serta menghindari kebingungan di persimpangan atau area padat, terkhususnya saat mudik.
Pada tahun lalu, keberhasilan penerapan sistem ini mendorong otoritas terkait untuk kembali mengadopsinya.
Tahun ini, implementasi One Way dilakukan secara terpisah, khususnya pada 7-9 April saat arus mudik dan kembali pada 11-15 April.
Peraturan ini dimulai pukul 12 siang hingga 5 sore, langkah ini diberlakukan dengan fokus pada ruas jalan Padang-Bukittinggi.
Pengendara yang berasal dari Padang diarahkan melalui jalur alternatif melalui Malalak, sementara mereka yang menuju Bukittinggi dapat memanfaatkan jalur utama melalui Padang Panjang.
“Kemudian pada 12-15 April jalur Padang-Bukittinggi itu via Malalak, sedangkan jalur Bukittinggi-Padang via Padang Panjang," ucap Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono.
Tol XII Koto Kampar-Bangkinang dan Bangkinang-Pekanbaru
Dalam upaya mengatasi kemacetan yang kerap terjadi selama masa arus mudik, peran jalan tol menjadi sangat signifikan. Dengan menyediakan jalur alternatif yang lebih cepat dan lancar bagi pemudik, jalan tol mampu mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan utama.
Salah satu contohnya adalah Jalan Tol Sumatera Barat-Riau, yang merentang dari Padang hingga Pekanbaru. Meskipun masih ada ruas yang belum sepenuhnya beroperasi di Sumatera Barat , namun ruas Pekanbaru-Bangkinang telah siap digunakan dengan panjang total 31 km dan dilengkapi dengan fasilitas seperti gerbang tol GT Bangkinang dan on-off ramp Sungai Pinang.
Pun belum selesai sepenuhnya, PT Hutama Karya (Persero) akan mengoperasikan Jalan Tol Bangkinang-XII Koto Kampar mulai 5 April hingga 16 April 2024. Hal ini bertujuan mendukung kelancaran arus mudik lebaran.
Jalan tol ini memiliki mainroad sepanjang 24,7 km dengan 2x2 lajur dan kecepatan maksimum 80 km/jam. Diharapkan, tol ini dapat memangkas waktu perjalanan hingga 30%, membuat efisiensi waktu perjalanan pengguna jalan tol meningkat drastis dari 1 jam menjadi hanya 15–20 menit.
Menariknya, ruas Bangkinang-XII Koto Kampar tidak akan dikenakan tarif tol, sedangkan untuk ruas Pekanbaru-Bangkinang, tarifnya telah ditetapkan sesuai golongan kendaraan, yakni Rp33.500 untuk Golongan I, Rp 50.500 untuk Golongan II & III, dan Rp67.000 untuk Golongan IV & V.
Sehingga pada mudik kali ini terdapat total panjang tol 75,7 km. Hal ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak pengguna jalan tol pada arus mudik saat ini.*****